Kawoel17… Keinginan untuk
merasakan bis muriaan, akhirnya kesampean juga. Bis tersebut tak lain ialah Po
Haryanto. Perusahaan milik pak haji Haryanto ini yang sedang giat giatnya
menambah armada barunya berkat tiket
gratis yang diberikan oleh mas Aji (BMC Jogja) dikarenakan saya mendapatkan
doorprise pasca Jambore Nasional BisMania Community 2014 di malang. Pokoke
makasih banget buat om aji.. hehe
WOW dan Alhamdulillah banget, serasa dapet durian runtuh tiket PP pula. Pertama kali ikut JAMNAS setelah di salatiga dan bandung tidak bisa ikut. Dan kali ini berkesempatan hadir pada JAMNAS 2014 di malang. Banyak bertemu dengan rekan satu komunitas dari berbagai daerah.
WOW dan Alhamdulillah banget, serasa dapet durian runtuh tiket PP pula. Pertama kali ikut JAMNAS setelah di salatiga dan bandung tidak bisa ikut. Dan kali ini berkesempatan hadir pada JAMNAS 2014 di malang. Banyak bertemu dengan rekan satu komunitas dari berbagai daerah.
Sedikit intermezzo sebelum masuk dalam inti dari catatan
perjalanan ini. Setelah mencari waktu yang tepat untuk dapat melaksanakan
touring gratisan tersebut dan terpilihlah pertengahan bulan juni. Sebelum itu
harus konfirmasi ke mas aji untuk keberangkatanya rencana awal berangkat
tanggal 14 Juni 2014 tapi setelah dikonfirmasi ternyata baru berangkat dari
barat, dan alhasil ditundak keberangkatan tanggal 15 Juni, hehe… Cuma selisih
sehari saja. Di tanggal tersebut telah dipastikan untuk berangkat.
Tiga hari sebelum keberangkatan bertemu dengan mas aji untuk
mengambil tiket berangkat di bunderan UGM, sambil menunggu di bunderan UGM
malah bertemu dengna bung Gendel (genadi prasojo) dalam hati ternyata sedulur
di BMC banyak juga ya, ga nyesel deh ikut BMC. Nambah persaudaraan dimana mana,
hehe. Maaf OOT. Oke tak lama kemudian bertemu dengan om aji dengan innova hitam
nya.
15/06/14 jam 11.00 prepare keberangkatan daari rumah. Tepat pukul
12.00 langsung tancap gas menuju terminal prambanan yang tak jauh dari rumah.
Ya sekitar 10 menitan lah….
setelah motor telah di titipkan di penitipan motor 24 jam langsung menuju agen haryanto. Pelayanan di agen tersebut pun cukup ramah dan bersahabat, bahkan tukang parkirnya pun juga ramah. Nilai plus untuk HR pada agenya. Setelah lapor pada agen lalu ijin pada agen ke masjid sebentar untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Karena jam masih pada pukul 12.30 an dan di tiket tertulis pukul 13.00 bus berangkat. Setelah selesai sholat di lanjut menunggu di agen dan sambil ngabsen bus yang mau berangkat ada agramas, royal safari, laju prima, santoso 1627, dan yg paling banyak squad sinar jaya dengan 4 armada masuk prambanan maklum agen tersebut bisa disebut “agen gado gado” karena bukan hanya tiket Po. Haryanto saja yang dijual di agen tersebut tapi dari PO lainya juga.
Jam sudah menunjukan pukul 13.15 tapi belum ada tanda tanda kedatangan LA SAMBA. Di agen pun tinggal 2 penumpang lagi yang belum terangkut termasuk saya sendiri dan juga sama sama calon penumpang Po. Haryanto.
setelah motor telah di titipkan di penitipan motor 24 jam langsung menuju agen haryanto. Pelayanan di agen tersebut pun cukup ramah dan bersahabat, bahkan tukang parkirnya pun juga ramah. Nilai plus untuk HR pada agenya. Setelah lapor pada agen lalu ijin pada agen ke masjid sebentar untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Karena jam masih pada pukul 12.30 an dan di tiket tertulis pukul 13.00 bus berangkat. Setelah selesai sholat di lanjut menunggu di agen dan sambil ngabsen bus yang mau berangkat ada agramas, royal safari, laju prima, santoso 1627, dan yg paling banyak squad sinar jaya dengan 4 armada masuk prambanan maklum agen tersebut bisa disebut “agen gado gado” karena bukan hanya tiket Po. Haryanto saja yang dijual di agen tersebut tapi dari PO lainya juga.
Jam sudah menunjukan pukul 13.15 tapi belum ada tanda tanda kedatangan LA SAMBA. Di agen pun tinggal 2 penumpang lagi yang belum terangkut termasuk saya sendiri dan juga sama sama calon penumpang Po. Haryanto.
13.35 akhirnya yang di tunggu datang juga. La Samba memasuki
terminal prambanan. Dan saya pun langsung menuju ke seat 2A. oh ya baru keinget
kalo malam ini, malam senin. Kebanyakan bus ngejar waktu untuk dapat tiba di
Jakarta lebih pagi, Jagoan semua kya’a mala mini yang keluar, hehe liat saja
nanti, hehe
13.45 La Samba meninggalkan terminal. Jalan santai menuju terminal
kartosuro. Di jalanan terbilang ramai lancar. Memasuki pintu lintas sang ular
besi stasiun klaten, jalan mulai macet dan ada kejadian menarik ada anak kecil
(mungkin seorang bismania) yang mencoba mengabadikan La Samba kami dengan kamera
ponselnya. Waahh berasa jadi artis naik bus kali ini. Baru jalan aja udah ada
yang motret2 seperti itu, hehe. Yang penting ga ndlosor ya dek motretnya. Pak
supir pun membalas dengan member lambaian tangan dan lampu dim (yg lagi nge
trend sekarang minta lampu dim, hehe).
Memasuki daerah karang wuni pun sudah ada lawan, yaitu bus ekonomi
AC MIRA yang sering disebut ATB (AC tarip biasa), tiba tiba MIRA ini datang
dari sebelah kiri. La Samba yang saya tumpangi hanya bisa memandang, ya mungkin
dikarenakan lagi ngambil banyaknya penumpang di agen agen bus malem, jadi belum
on fire. Jalan santai lah istilahnya. Hehe
sampai di delanggu penumpang dalam kabin bus semakin banyak, bahkan ada yang sampai berdiri, jika saya amati Po. Haryanto termasuk pemain baru di wilayah klaten ini, tapi penumpangnya rame terus. Ga heran kalo bis nya baru terus, hehe maju terus buat Haryanto.
sampai di delanggu penumpang dalam kabin bus semakin banyak, bahkan ada yang sampai berdiri, jika saya amati Po. Haryanto termasuk pemain baru di wilayah klaten ini, tapi penumpangnya rame terus. Ga heran kalo bis nya baru terus, hehe maju terus buat Haryanto.
Pukul 16.00 tiba di terminal kartosuro, waktunya oper penumpang ke
HR lain. Sudah menunggu di depan HR 107, selang beberapa menit kemudian
datanglah HR 41 dari madiun. Disini saya juga dapat teman baru tapi lupa
namanya. Hadehhh L pokoknya yang
duduk di seat 1A seinget saya, hehe. Beliau bilang kalo di kartosuro jangan
didalem bis terus. Soalnya berhentinya lama. Menurutku daripada bosen mending
keluar dulu aja. Selama menunggu keberangkatan bis saya sempet ngobrol2 dengan
mas2 yang tadi. Ternyata beliau kaum PJKA (Pulang Jumat Kembali Ahad) yang
sering naik HR, mungkin ngejar waktu juga ya, hehe…
biasanya ritual saya klo touring naik santoso di garasinya sambil nunggu keberangkatan di sempetin makan sate ayam. Eh, ternyata disini juga ada sate ayam dan harga nya lebih murah cukup Rp10.000,- per porsinya.
lagi asik2nya makan, bapak2 yang agak gendut (kyake mandor e) teriak2 “ayo ayo ndang mlebu 106 e mangkat, La Samba ne mangkat” waduh saya kira masih lama. Karena HR yang lain belum masuk. Ya sudah sate nya belum habis, sisa 5 tusuk dilahap semua, “nek di guwak yo eman2 toh”.
biasanya ritual saya klo touring naik santoso di garasinya sambil nunggu keberangkatan di sempetin makan sate ayam. Eh, ternyata disini juga ada sate ayam dan harga nya lebih murah cukup Rp10.000,- per porsinya.
lagi asik2nya makan, bapak2 yang agak gendut (kyake mandor e) teriak2 “ayo ayo ndang mlebu 106 e mangkat, La Samba ne mangkat” waduh saya kira masih lama. Karena HR yang lain belum masuk. Ya sudah sate nya belum habis, sisa 5 tusuk dilahap semua, “nek di guwak yo eman2 toh”.
16.35 La Samba meninggalkan terminal kartosuro. Menurut saya
angkatan pertama nih dari solo, sekarang pilotnya pun ganti dengan ciri khas
jenggot yang di kuncir, tak lain tak bukan ialah mas Kris. Hehe style nya pun
pada perpindahan perseneling terkesan agak kasar tapi masih nyaman di kabin.
oh iya sampe lupa. Dapet teman baru lagi dari BMC bogor yang duduk di sebelah saya namanya mas adit sesepuh nya bogor nih, hehe. Di jalanan menuju semarang jalanya tersendat karena padatnya lalu lintas sore hari. Untungnya ada mas adit, jadi ada teman ngobrol di sepanjang jalan yang macet ini. Ngobrol ngalor ngidul lah. Hehe
masuk daerah boyolali. Bus berhenti untuk mengambil paket. Tambahan lah buat crew. Perjalanan dilanjutkan kembali ditengah gerimis yang membasahi jalanan. Tak lupa crew memberikan sebungkus roti dan air mineral gelasan (itung itung ganjel perut, sebelum masuk RM). Dengan harga tiket 150rb dengan pelayanan dan fasilitas seperti itu, saya rasa penumpang sangat dimanjakan. Nilai plus untuk HR kali ini
oh iya sampe lupa. Dapet teman baru lagi dari BMC bogor yang duduk di sebelah saya namanya mas adit sesepuh nya bogor nih, hehe. Di jalanan menuju semarang jalanya tersendat karena padatnya lalu lintas sore hari. Untungnya ada mas adit, jadi ada teman ngobrol di sepanjang jalan yang macet ini. Ngobrol ngalor ngidul lah. Hehe
masuk daerah boyolali. Bus berhenti untuk mengambil paket. Tambahan lah buat crew. Perjalanan dilanjutkan kembali ditengah gerimis yang membasahi jalanan. Tak lupa crew memberikan sebungkus roti dan air mineral gelasan (itung itung ganjel perut, sebelum masuk RM). Dengan harga tiket 150rb dengan pelayanan dan fasilitas seperti itu, saya rasa penumpang sangat dimanjakan. Nilai plus untuk HR kali ini
masuk terminal salatiga bersamaan dengan GMS OH 1626 (diantara
master combat dan avenger, lupa julukannya, hehe) kayaknya bakal seru nih. Tak
berapa lama bus pun di berangkatkan kembali dipimpin oleh GMS tadi. Eh ternyata
dugaan benar sulit mengovertake GMS tersebut,
pergerakan GMS yg lumayan licin. Ditambah lalu lintas nya yang padat,
menambah panas aksi tersebut. Kejar- kejaran antara dua bus ini malah bikin
mata melek.
setelah masuk terminal (sebelum tol) baru bisa mendahului GMS tersebut.
setelah masuk terminal (sebelum tol) baru bisa mendahului GMS tersebut.
Pukul 18.30 masuk tol semarang, mau masuk sudah ditunggu Zentrum
MK. Zentrum masuk lebih awal. Setelah selesai membayar tol. Langsung mengejar
Zentrum tadi, tapi koq mana ya bisnya… koq cepet banget ilangnya. Sampai di
ujung tol baru lah terlihat Zentrum yang tadi sedang menunggu antrian keluar
tol. Karena di sisi kanan ada celah La Samba pun berhasil mendahului Zentrum
tadi. Belok kiri langsung tancap gas menuju Rumah Makan Menara Kudus. setelah
keluar tol bus masih menaikan penumpang di agen agen sekitar.
La Samba diberangkatkan kembali mengejar barisan Harapan Jaya, 3 bis bisa di lalui dengan mudah, tapi tinggal satu didepan yang sulit Harjay 1626 dengan strobe dibawahnya. (penumpange harjay kebak kayake).
pertarungan sengit pun dimulai, goyang kanan kiri tapi perlawanan dipatahkan oleh harjay yang selalu menutup jalur. Harjay pun terjebak di truk truk gandeng yang berada di jalur kanan. Ada celah sebelah kiri langsung diambil. Tak lupa klakson kapal khas La Samba di bunyikan sebagai tanda peringatan pada kendaraan yang di depannya. Harjay pun di OT
La Samba diberangkatkan kembali mengejar barisan Harapan Jaya, 3 bis bisa di lalui dengan mudah, tapi tinggal satu didepan yang sulit Harjay 1626 dengan strobe dibawahnya. (penumpange harjay kebak kayake).
pertarungan sengit pun dimulai, goyang kanan kiri tapi perlawanan dipatahkan oleh harjay yang selalu menutup jalur. Harjay pun terjebak di truk truk gandeng yang berada di jalur kanan. Ada celah sebelah kiri langsung diambil. Tak lupa klakson kapal khas La Samba di bunyikan sebagai tanda peringatan pada kendaraan yang di depannya. Harjay pun di OT
19.17 masuk SPBU untuk nyolar di temani Sido Rukun HINO RG, bus
bus yang tadi menjadi “bulan-bulanan” La Samba, satu per satu mendahului bis
ini yang lagi nyolar. setelah keluar dari SPBU langsung disambut oleh pasukan
Gunung Mulia. Satu per satu dengan mudah didahului.
20.25 masuk rumah makan Menara Kudus. di dalam baru ada HR yang
dari purwodadi cepu dengan mesin Mercy 1525 tapi lupa HR berapa. Gasik banget HR
yang satu ini.
TIME TO ISHOMA tapi makan dulu deh, perut udah laper lagi, hehe. Masuk rumah makan tak lupa check tiket di dpn pintu masuk rumah makan. Setelah masuk tinggal pilih mau makan apa. Pilihan langsung tertuju pada nasi goreng yang cabenya banyak. tak lupa sobek tiket dulu. Untuk pelayanan di RM Menara Kudus saya kasih dua jempol. Pelayannya ramah2, tempatnya bersih, dan yang paing penting makananya enak dan ngambil prasmanan. Pokoke maknyusss (ibarat kata pak bondan).
setelah selesai makan ke toilet dan di sempatkan sholat wajib tapi ya di jama’ hehe. Dan nilai plus lagi disini CREW juga banyak yang beribadah. Ini baru yang dinamakan Crew keren. Hehe
TIME TO ISHOMA tapi makan dulu deh, perut udah laper lagi, hehe. Masuk rumah makan tak lupa check tiket di dpn pintu masuk rumah makan. Setelah masuk tinggal pilih mau makan apa. Pilihan langsung tertuju pada nasi goreng yang cabenya banyak. tak lupa sobek tiket dulu. Untuk pelayanan di RM Menara Kudus saya kasih dua jempol. Pelayannya ramah2, tempatnya bersih, dan yang paing penting makananya enak dan ngambil prasmanan. Pokoke maknyusss (ibarat kata pak bondan).
setelah selesai makan ke toilet dan di sempatkan sholat wajib tapi ya di jama’ hehe. Dan nilai plus lagi disini CREW juga banyak yang beribadah. Ini baru yang dinamakan Crew keren. Hehe
20.57 bus diberangkatkan. Tapi lebih dulu HR “executioner”
(padahal sikek La Samba ne, koq kesusu men)hehe. Mas Risky (BMC Bogor) sempet
bilang “habis ini jangan tidur ya?”, maksud beliau setelah ini baru touring
sesungguhnya. Dalam hati bilang (yang driver pinggir aja udah kya gitu bawanya,
apalagi driver tengah nya(mas yoyok)) mantep deh pokoknya
21.00 mau masuk plelen tapi ada handoyo yang ga kuat nanjak jadi
ambil kiri menuju Alas Roban. Cuma 2 lajur saja. Diawal masuk alas roban lancar
banget, tapi setelah tikungan ke tiga, mulai macet tersendat dan terlihat
Executioner yang 5 menit berangkat lebih awal tadi. Dan saya kira bakal nyantai
nih, soalnya macet banget, Cuma bergerak perlahan. Tapi gak diduga langsung
buka jalur di jalan sesempit itu. Kendaraan2 yang didepan pun terlewati dan
mengikuti Executioner yang buka jalur juga. Pas tikungan datang truk dari arah
berlawanan langsung ambil kiri. Kanan kosong lagi langsung buka lagi tapi kali
ini tidak diikuti executioner. Executioner pun dengan mudah di OT dan didepan
ada Bejeu pas tikungan pun dengan mudah di overtake. Dari kejauhan sayup sayup
lampu hazard datang dari arah berlawanan jumpa dengan rombongan truk. Tapi La
Samba belum ada tanda tanda ambil kiri. Sampe truk nya berhenti baru La Samba minggir
dan supir truk “misuh2” / bicara kotor maksudnya (mungkin emosi kali). Mas
yoyok Cuma diem aja dan tetap melanjutkan perjalanan membuntuti Handoyo
Wonosari-Balaraja. Kanan mulai kosong lagi tapi Handoyo keliatan ragu2 untuk
buka jalur. Tapi masih di paksakan sama mas yoyok sampe jalan sebelah kanan
habis dan msih tidak muat langsung ambil stengah emperan jalan, executioner
mengikuti dibelakang. Tiba2 dari arah berlawanan datang lagi truk gandeng. La
Samba yang sudah nanggung buka kanan pun ga bisa berkutik, mau ambil kiri ada
travel dan banyak kendaraan dan arus lalu lintas padat. Dan akhirnya ngambil emperan jalan raya
sebelah kanan lalu bus pun terhenti. Edyyan tenan, bukan aspal lagi ini mah,
tapi tanah dan rumput. Kanan pas wes jurang, bener2 gendeng, hehe. Truk gandeng
yang ada di depan tadi juga terhenti menutup jalur sebelah
kanan untuk memberi kesempatan La Samba kembali ke jalur seharusnya (klo
dijalur Sumatra lain ceritanya kali ya,
hehe). Tak lama executioner yang dibelakang pun ikut membantu dengan menutup
jalan sebelah kiri agar La samba ini bisa kembali kejalur yang seharusnya.
Kenek pun turun untuk “ngabani”, dan akhirnya La Samba kembali ke jalur yang
seharusnya. Dari sini saya dapet ilmu lagi, solidaritas pengemudi dan crew di
jalan juga sangat tinggi, saling pengertian antara driver juga terbangun walau
tak berkomunikasi secara langsung. Keren euy..
pokoke thanks buat driver Executioner dan Driver truk yang bersedia berhenti dan menutup jalan untuk mmemberikan kesempatan bis ini kembali kejalurnya. Coba tadi klo ga di tutup, bakal terjebak di bahu jalan sebelah kanan, dan juga bakal lama untuk kembali ke jalurnya, mengingat jalanan alas roban macet parah .
pokoke thanks buat driver Executioner dan Driver truk yang bersedia berhenti dan menutup jalan untuk mmemberikan kesempatan bis ini kembali kejalurnya. Coba tadi klo ga di tutup, bakal terjebak di bahu jalan sebelah kanan, dan juga bakal lama untuk kembali ke jalurnya, mengingat jalanan alas roban macet parah .
Perjalanan dilanjutkan kembali, tapi masih tersendat. Di depan
terlihat pertemuan dua jalur dari arah plelen dan jalur bis ini. Karena kita
dari atas jadi terlihat keadaan lalu lintas yang begitu parahnya malam ini,
sempet berfikir bakalan kesiangan nih sampe Jakarta. Tapi ya moga2 aja masih
bisa ngejar waktu. Kembali lagi, jalur kanan yang mulai kosong. Tak lama, buka
jalur lagi sampe ujung pertemuan jalur. Waahhh edyan tenan, dimana ada
kesempatan ga akan disia2kan.hehe. tapi setelah itu bus terhenti lagi karena
pertemuan jalur yang kedua jalurnya macet juga. Bus melaju dengan pelan pelan.
Waduh di depan masih ada pertemuan jalur lagi, bakal lama nih…
Jam sudah menunjukan pukul 22.15 tapi masih tersendat. Terlihat
jalur lawan arah mulai kosong dan beberapa kendaraan kecil melewati jalur
tersebut, dan La Samba pun tak tinggal diam, langsung sein kanan untuk ngambil
kanan. Goyang kanan daabbbb…. Hehe dan akhirnya bisa melaju lebih cepat. Tapi
kesenangan ini ga begitu lama. mendekati persimpangan pertemuan jalur, dari
arah berlawanan arah sudah ada kendaraan, mencoba kembali ke jalan yang
seharusnya, tapi ada travel dibelakang dan truk didepan yang berhenti karena
macet. Baru kepala bus yang masuk, dari samping kiri travel tadi gak mu ngalah,
dan akhrnya bus pun terhenti. Driver travel pun marah2 dan memukul body bus
(jotosen nganti tanganmu ancur, hehe) begitulah kata yg terlontar dari saya,
hehe. Mungkin terpancing emosi karena driver travel terus memukul body bus kenek la samba pun teriak kepada driver
travel tadi “geger ki ngopo toh?, Dalan nggone mbahmu poh?”. Kenek dari travel
itu pun langsung keluar dari mobil itu (sepertinya mau ngajak berantem) tapi
Cuma ngomel2 di dekat pintu depan sebelah kiri travel saja, hehe. “mbok yo
sabar toh pak!!! Podo2 golek duit neng dalan, rasah do geger”(dalam hati saya
berucap). Kejadian itu untungnya tidak berlanjut “Baku Hantam”. Dan akhirnya
travel pun mau mengalah. Perjalanan dilanjutkan kembali. Selepas persimpangan
tadi jalan mulai lancar. Di depan sudah menunggu Mulyo Indah. Mulyo Indah
dengan mudah di Overtake. Nusantara “Manhattan OH 1525” dengan mudah di dahului
dari kanan. Jalnan mulai agak macet tapi masih bisa jalan karena adanya
perbaikan jalan jadi hanya dipakai satu jalur satunya lagi untuk arah
berlawanan, di kedua arah sama2 macet, eh ternyata bertemu dari arah berlawanan
dengan HR dan rute yang sama (Kresanya) yaitu HR 108 Lamborghini. Bus sama sama
berhenti sesaat dijalan yang macet ini untuk saling menyapa (mantabb, sesame
crew aja ramahnya kya gini). Di depan lagi bertemu dengan bus satu PO, kali ini
dengan HR 116 New Netral, mas yoyok kali ini juga berhenti sesaat untuk menyapa
driver HR 116 (mungkin pak eka) dan malah ngobrol (piye kulon macet ra?) mas
yoyok Tanya.. dan dijawab (nek mau macet neng indramayu karo pemalang, tapi
saiki emboh). Haahaha gara2 obrolan antara kedua driver ini jadi tersendat
padahal didepan kosong dan mulai lancar, untungnya Cuma sebentar mereka
ngobrol, gak sampe ngopi2 dulu ditengah jalan. Haha.
Jalanan mulai lancar dan Cuma ada perbaikan
kecil di kanan kiri jalan. Dan lagi bertemu dengan Harapan jaya.. terus
membuntuti Harapan Jaya Jetbus 1626 tersebut tapi bukan yang tadi, soalnya ga
ada strobe dibawahnya, lagi asyik2nya membuntuti, tiba2 Harapan jaya ngerem
mendadak, untungnya dengan sigap mas yoyok bisa mengendalikan bus ini. Jadi
bisa ngerem pas dibelakangnya Harjay, Dan kejadian yg tak diinginkan pun tak
terjadi, jarak antara la samba dan
harapan Jaya mungkin hanya sejengkal. Terlihat dari depan soalnya mepet banget.
Dan setelah itu langsung ambil kiri untuk mendahului Harjay. Di depan sudah
terlihat Sayup sayup liveri nano nano (Pahala Kencana) berbalut Body Royal Travego
buatan adi putro dengan rear lamp
marcopolo. La Samba pun terus mengejar Pahala Kencana itu. Menyusuri
jalur pantura yang sedang perbaikan jalan. Dan akhirnya kena juga lewat aksi
blong kanan nya, walau harus “di misuh2 i” (di sumpahin) sama supir pick up
yang berlawanan arah, hampir adu kepala kalau pick up nya ga berhenti.
memasuki daerah lingkar pemalang, yang tadinya mau ngemel sama polisi setempat mau lewat jalan kota tapi jalan di tutup, ya sudahlah harus direlakan lewat lingkar pemalang, lanjut belok kanan.
setelah kemudi di pegang mas yoyok bis bener2 di bawa banter. Entah berapa bis yang udah kena blong la samba. Dari Laju prima, bejeu, harapan jaya, shantika, nusantara, dan masih banyak lagi.
jalan disini pun juga lagi sedang perbaikan, dan bertemu dengan salah satu pasukan lembah tidar (santoso seri S 1627). Cukup lama La Samba membuntuti Santoso tersebut, yang tua ga mau kalah dengan yang muda, hehe. Kali ini hanya sebagai penonton saja. Ya di karenakan jalan rusak dan tapi jalan masih lancar. Didepan hanya bisa melihat pertarungan antara santoso dan kramat djati Hino RG. STS mengambil celah kanan dan berhasil mendahului Kramat Djati. Tapi La samba tak diberi kesempatan oleh Kramat Djati yang menutup jalur yang dipakai lasamba karena beriringan dengan truk2 trailer yang jalanya alon alon, santoso yang tadi udah ngacir duluan.
kembali ke pertarungan Kramat Djati vs La Samba
memasuki daerah lingkar pemalang, yang tadinya mau ngemel sama polisi setempat mau lewat jalan kota tapi jalan di tutup, ya sudahlah harus direlakan lewat lingkar pemalang, lanjut belok kanan.
setelah kemudi di pegang mas yoyok bis bener2 di bawa banter. Entah berapa bis yang udah kena blong la samba. Dari Laju prima, bejeu, harapan jaya, shantika, nusantara, dan masih banyak lagi.
jalan disini pun juga lagi sedang perbaikan, dan bertemu dengan salah satu pasukan lembah tidar (santoso seri S 1627). Cukup lama La Samba membuntuti Santoso tersebut, yang tua ga mau kalah dengan yang muda, hehe. Kali ini hanya sebagai penonton saja. Ya di karenakan jalan rusak dan tapi jalan masih lancar. Didepan hanya bisa melihat pertarungan antara santoso dan kramat djati Hino RG. STS mengambil celah kanan dan berhasil mendahului Kramat Djati. Tapi La samba tak diberi kesempatan oleh Kramat Djati yang menutup jalur yang dipakai lasamba karena beriringan dengan truk2 trailer yang jalanya alon alon, santoso yang tadi udah ngacir duluan.
kembali ke pertarungan Kramat Djati vs La Samba
Nah, keliatan juga tuh
si KD Hino RGnya lagi selap selip nyari selah di antara truk ( bukan diantara
kita lho). Setelah si KD lepas lepas dari pengawalan truk2, tanpa piker panjang
La samba pun nyari kesempatan buat ngikutin si KD ini.
Dalam kondisi hujan yang
memang lebat, La Samba masih mau “dolanan banyu” di pantura. Super sekali nek
jarene Mario teguh.
ternyata eh ternyata karena merasa bosan,
Lasamba ambil kiri lewat jalan berbatu yang biasa untuk parkiran truk yang
istirahat, jalan berbatu tersebut pun dijadikan arena untuk mendahului KD dan
truk truk yang didepanya. Tapi koq didalam kabin masih nyaman2 aja, getaran
jalan berbatu bisa diredam dengan baik, entah karoserinya atau chasis nya ya
yang bagus, hehe..
La Samba ngacir meninggalkan KD Hino RG tadi. Mengejar santoso tadi. Ga pake lama, ketemu lagi sedang alon2 karena jalan masih perbaikan dimana mana (efek mau lebaran), mngkin karena udah mulai bosen membuntuti si “simbah”, di kiri ada kesempatan disitulah Lasamba melaju, hehe. Santoso pun ditinggal kan begitu saja.
La Samba ngacir meninggalkan KD Hino RG tadi. Mengejar santoso tadi. Ga pake lama, ketemu lagi sedang alon2 karena jalan masih perbaikan dimana mana (efek mau lebaran), mngkin karena udah mulai bosen membuntuti si “simbah”, di kiri ada kesempatan disitulah Lasamba melaju, hehe. Santoso pun ditinggal kan begitu saja.
Nah selepas itu
perjalanan tetap biasa tanpa ngedan karena kondisi jalan yang padat merayap.
Berhubung mata juga udah
berubah warna jadi merah hitam, terpaksa harus meninggalkan bioskop sebelum
film usai. Tinggal tidur dulu………
Bangun bangun ga tau di masuk didaerah mana, kaya’a sadang
(kalo ga salah). Jalanya juga rusak, hanya beberapa kendaraan yang lewat.
Mata kembali mengantuk, dan akhirnya tidur lagi, (efek tadi
siang banyak kegiatan di kampus).
Melihat jam sudah menunjukan pukul 02.15, La samba berhenti
untuk mengantarkan paket yang diterima kemarin di salatiga. Entah daerah mana diantara
kanci atau pintu tol cikampek, dan ternyata ada di gerbang tol cikampek. Edyan
tenan yah mene wes tekan cikampek (gile bener, jam segini udah sampe cikampek)
padahal jalanan tadi lagi gila2 nya.
Setelah selesai menurunkan barang, kemudi pun berganti mas
kris, mas yoyok pun istirahat di (kandang macan) perjalanan menuju Jakarta pun
dilanjut. Dalam hati “bakal kepagian nih sampe Jakarta”, niatnya mau mampir ke
tempat sedulur BMC JR yang ada di jati asih, tapi ga enak ganggu pagi2 gini.
tapi mata ga mau diajak kompromi. Dan tertidur lagi.
bangun2 udah masuk rawamangun. Waduh kebablasan. Yo weslah medun pinang ranti waelah.
pukul 04.35 finish Pinang Ranti.
tapi mata ga mau diajak kompromi. Dan tertidur lagi.
bangun2 udah masuk rawamangun. Waduh kebablasan. Yo weslah medun pinang ranti waelah.
pukul 04.35 finish Pinang Ranti.
Yang dikira tadinya bakal kesiangan ternyata bisa sampai
subuh dijakarta, bener bener bisa diandalkan
Bersambung,,,
Mohon maaf bila ada salah dalam penulisan kata atau kalimat, karena saya hanyalah manusia biasa yg tak luput dari dosa, hehe
tunggu kisah La Samba selanjutnya di perjalanan pulang ke jogja.
Mohon maaf bila ada salah dalam penulisan kata atau kalimat, karena saya hanyalah manusia biasa yg tak luput dari dosa, hehe
tunggu kisah La Samba selanjutnya di perjalanan pulang ke jogja.
Thanks buat mas aji atas tiketnya, teman2 BMC bogor, dan All
crew Po. Haryanto Atas pelayananya
Caper by : Renaldi Nurkholis (Kawoel 1617)